PELITA24.COM | Batang – Polres Batang Polda Jawa Tengah, simulasikan pengamanan unjuk rasa yang dilakukan oleh massa terkait ketidakpuasan kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menjalankan tugas-tugas Pemilu 2019, Jumat (8/3/19).
Pada saat simulasi disaksikan langsung oleh Kapolres Batang AKBP Edi S Sinulingga, Ketua KPU Batang, Ketua Bawaslu dan jajaran stakeholder.
Simulasi sistem pengamanan kota yang didahului dengan rangkaian tahapan Pemilu 2019. Ratusan masa berunjuk rasa di halaman Polres Batang yang berujung bentrok karena mereka tidak puas dan menuntut keadilan terhadap kinerja KPU.
Polres Batang berusaha meredam emosi para pengunjuk rasa dengan cara mediasi tetapi cara itu tidak berjalan mulus sehingga masa terus merangsek blokade barisan polisi. Polisi pun akhirnya melakukan pengendalian dengan mengeluarkan tembakan gas air mata dan semprotkan water canon untuk membubarkan massa.
Kapolres Batang melalui Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Kompol Hartono mengatakan melalui kegiatan simulasi ini maka polisi akan mengerti tugas pokok dan fungsinya dalam pengamanan Pemilu 2019.
Ia menjelaskan Polres sudah melakukan pemetaan prediksi konflik hal yang bisa menjadikan kerusuhan yang berujung pada gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, pada pengamanan Pemilu 2019, polres akan menerjunkan 350 personel dibantu pasukan BKO, 30 anggota Brimob, 108 personel Polda Jateng, dan Kodim 0736 Batang sebanyak 100 anggota.
“Semua anggota itu akan disebar ke tempat pemungutan suara (TPS) dan ada juga yang di rayon tertentu untuk membantu pengamanan. Jumlah personel pengamanan Pemilu 2019 ini akan lebih banyak daripada tahun 2014 lalu karena jumlah TPS juga bertambah,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kompol Hartono juga mengimbau kepada masyarakat, untuk menjaga kondusifitas Kabupaten Batang, Apapun perbedaan pilihan, namun harus tetap saling menghormati. Pen-0736)