Cilacap – Komandan Kodim 0703 Cilacap Letkol Inf Wahyo Yuniartoto, SE, M.Tr (Han) mendampingi Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Ketahanan Nasional yang dipimpin Marsekal Muda (Marsda) TNI Achmad Sajili meninjau langsung proses pengerjaan Proyek Refinery Developmen Master Plan (RDMP) yang sudah mulai digarap Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, di wilayah Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Rabu (25/6).
Hadir dalam kegiatan, Bupati Cilacap H.Tatto Suwarto Pamuji, Wakil Bupati Syamsul Aulia Rahman, Dandim 0703 Cilacap Letkol Inf Wahyo Yuniartoto, SE, M.Tr (Han), Kapolres Cilacap yang diwakili Kompol Agus Subiyanto, General Manajer (GM) Pertamina RU IV Cilacap Joko Priono, Kepala Security (Kasek) Pertamina Harpolo, Head Projek Koordinator RDMP Ari Dwikoranto beserta para pelaksana proyek.
Dalam kesempatan itu, Marsekal Muda (Marsda) TNI Achmad Sajili menuturkan RDMP Cilacap ini merupakan proyek strategis nasional, dengan nilai investasi US$ 5 miliar yang diproyeksikan selesai tahun 2022.
Selama ini pihak Pertamina sudah bekerja sama dengan Saudi Aramco sebagai strategic patner sekaligus pelaksana Basic Engineering Design (BED) namun ditengah perjalanan terdapat kendala sehingga Pertamina harus mengerjakan proyek secara mandiri dengan menggandeng strategic patner lain.
“Langkah tersebut diambil agar pembangunan dapat terus dilakukan. Upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan energi melalui proyek RDMP perlu menjadi atensi bersama terlebih ditengah pandemi Covid-19,” tuturnya.
Lebih lanjut, “Ini merupakan tantangan yang berat disamping tuntutan untuk menyelesaikan target waktu di tahu 2020 juga menjaga proyek agar tetap berjalan meski adanya ancaman penyebaran virus tersebut, untuk itu perlu adanya upaya memutus mata rantai virus dengan menerapkan protokol kesehatn selama pelaksanaan proyek, ” imbuhnya.
Sementara itu Head Projek Koordinator RDMP Ari Dwikoranto menjelaskan pengerjaan proyek RDMP sudah mulai digarap. Berbagai material dan alat berat sudah mulai didatngkan. Pembangunan fase 1 diharapkan selesai tahun 2021, dilanjutkan pembangunan 7 unit operasi lainya yang akan membutuhkan sekitar 4000 orang pekerja.
” Dengan banyaknya pekerja tersebut, kami dari Pertamina butuh bantuan dan sinergi dengan TNI-Polri untuk memberikan motivasi kepada para pekerja. saya yakin TNI-Polri punya kemampuan dalam hal ini, sehingga diharapkan pekerja bukan hanya beranggapan hanya mencari nafkah saja namun lebih dari itu mereka bisa menjadi pejuang energi,” jelas Ari Dwi Koranto. Oke