Pekalongan – Hujan merata dengan intensitas tinggi yang terjadi pada minggu(26/1/2020) malam, di wilayah Kota dan Kabupaten Pekalongan mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami banjir dan tanah longsor.
Tercatat di Kota Pekalongan sendiri tidak kurang dari 450 orang harus meninggalkan rumah untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, begitu pula di wilayah Kabupaten Pekalongan di beberapa titik juga mengalami banjir dan di daerah pegunungan mengalami longsor.
Untuk wilayah Kabupaten Pekalongan yang terdampak paling parah mengalami banjir adalah di kecamatan Sragi tepatnya di Desa Kebangkerep dengan ketinggian air bervariasi mulai dari 20 cm hingga 80 cm.
Banjir di Desa kebangkerep ini selain menutup akses jalan dan merendam ratusan hektar sawah juga merendam beberapa rumah warga.
Danramil 11/Sragi melalui Koptu Sugiarto Babinsa Desa Kebankerep saat memantau situasi banjir dilokasi mengatakan, banjir terjadi sejak Sabtu (25/1/2020) malam. Banjir diakibatkan karena hujan deras dan air luapan dari Sungai Sragi.
” Banjir melumpuhkan akses jalan di lima dusun dan aktivitas warga terganggu. Selain itu, ratusan hektar persawahan rusak pak,” kata Koptu Giarto Kepada Penerangan Kodim Pekalongan.
Dijelaskan Giarto untuk lima Dusun yang terendam banjir yaitu Dusun Banjardowo Utara, Karangtengah, Banjardowo Selatan, Banjardowo Selatan dan Banjar Turi.
Selain melakukan pemantauan dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan dirinya juga menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa waspada terhadap segala ancaman akibat banjir tersebut.
“ kita akan pantau terus wilayah yang terendam banjir ini dengan memberikan bantuan bagi yang membutuhkan, serta menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada,”tandasnya.
Sampai berita ini diturunkan banjir masih menggenangi ke 5 Dusun tersebut, namun tidak ada warga yang mengungsi dan banjir sudah mulai surut. diperkirakan apabila tidak ada hujan susulan maka air akan segera normal kembali.(Rus)