Danramil Mayong Hadiri Pengajian Isra’ Mi’raj dan Harlah NU ke – 96 MWC NU Kecamatan Mayong

Danramil Mayong Hadiri Pengajian Isra' Mi'raj dan Harlah NU ke - 96 MWC NU Kecamatan Mayong


PELITA24.COM | Jepara – Ada berbagai cara dan berbagai kegiatan dalam menyemarakkan peringatan hari lahir ke-96 Nahdlatul Ulama (NU) di berbagai daerah di pelosok nusantara, mulai dari istighotsah, pembacaan Al-Qur’an 30 juz, napak tilas, ziarah maupun kegiatan lain.

Seperti di Halaman Gedung MWC NU Mayong, tepatnya di dukuh Gleget RT 01/09 desa Mayonglor, Danramil 05/Mayong Kodim 0719/Jepara Kapten Inf Nur Khamid menghadiri Pengajian Akbar dalam rangka Isra’ Mi’raj dan Harlah NU ke – 96 MWC NU Kecamatan Mayong tadi malam, Senin (25/03/2019).
Acara tersebut juga di hadiri langsung oleh Bupati Jepara H Marzuki SE, KH Syarofuddin dari Rembang selaku pengisi acara, Ketua NU Kabupaten Jepara KH Khayatun Nufus Abdulah, Muspika dan Toga serta Tomas kecamatan Mayong.
Peringatan hari lahir ke-96 Nahdlatul Ulama (NU) ini, dimaksudkan untuk meningkatkan mahabbah rasa syukur kepada muassis (pendiri) NU, dan menanamkan jiwa nasionalis atas berdirinya NKRI di mana para pendiri NU ikut aktif dalam membidani lahirnya NKRI.
“Peringatan harlah ini untuk meningkatkan rasa mahabbah pada pendiri NU yang dipimpin Rais Akbar KH Hasyim Asy’ari dan meningkatkan ghirah perjuangan pengurus dan anggota NU pada umumnya,” ujar Ketua PCNU Jepara KH Khayatun Nufus Abdulah saat mengisi sambutan.
Sementara KH Syarofuddin dalam ceramahnya menjelaskan bahwa Perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan menuju Sidratul Muntaha merupakan peristiwa yang sangat spesial bagi umat Islam. Perjalanan yang secara nalar manusia tidak mungkin dilakukan ini merupakan bagian dari pembuktian keimanan seorang muslim.

Bukan hanya para musuh nabi yang tidak percaya peristiwa ini. Para sahabat nabi kala itu juga banyak yang awalnya meragukan kejadian ini. Ditambah lagi peristiwa ini terjadi setelah nabi ditinggal oleh istri beliau, Sayyidatina Khadijah.
“Zaman Rasul banyak yang tidak percaya peristiwa ini sampai banyak menyebut Nabi sudah gila. Akibatnya orang-orang yang menghujat ini dihajar sama Umar bin Khattab,” ungkap Kyai asal Rembang tersebut.

Di akhir ceramahnya, KH Syarofuddin mengajak seluruh jamaah untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. “Mati itu pasti pak, bu. Ojo nganthi mati tanpo nggowo iman, tetap ileng lan perbanyak ibadah, ” jelasnya.  P.24-007_Afid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *